(Coming Soon) Tibet yang Kukenal: Memoar Seorang Sahabat Dharma

Mengapa saya memutuskan untuk menceritakan kisah saya? Saya ingin masyarakat Tibet saat ini, dan Anda yang tertarik dengan budaya dan filsafat Buddhis kami, mengetahui bagaimana kehidupan di tahun-tahun terakhir kebebasan. Saya ingin Anda berbagi pengalaman saya dan ingin memberi tahu Anda bagaimana perasaan saya, bagaimana perasaan kami, ketika hidup kami hancur bersama dengan rumah dan biara kami.
Apa yang saya ungkapkan kepada Anda adalah apa yang saya saksikan secara langsung; saya melihatnya dan menjalaninya, dan saya merasa sudah menjadi tugas saya untuk menceritakannya sebagaimana adanya. Saya tidak mencari simpati, saya juga tidak bermaksud menghina siapa pun, saya adalah seorang biksu dan pendidikan saya telah mengajarkan saya arti martabat. Saya merasa prihatin terhadap pelanggar seperti halnya terhadap orang yang dilanggar, karena saya tahu segala sesuatu terjadi bersamaan dengan hasil yang mengikuti. Tak ada pemenang dan tak ada pecundang, yang ada hanyalah peristiwa yang mau tak mau diambil dengan cara apa pun. Banyak hal yang diucapkan, dan tindakan dilakukan tanpa berpikir panjang. Menyalahkan hanyalah sebuah kata. Saya hanya ingin meninggalkan kenangan yang saya hargai, dan bercerita tentang orang-orang dan tempat-tempat yang saya cintai, sebelum saya memulai perjalanan terakhir saya.
– GESHE THUPTEN PHUNTSHOG –