(Coming Soon) Go Lotsawa’s The Blue Annals: Silsilah Dua Penerjemah – Silsilah Dua Ajaran (Sutra dan Tantra)

Go Lotsawa’s The Blue Annals merupakan sebuah mahakarya historis tentang Buddhisme yang ditulis oleh Go Lotsawa (1392-1481), seorang cendekiawan legendaris, ketika beliau berusia 84 tahun. Kata ‘mahakarya’ disematkan karena beliau menentukan catatan sejarah yang pasti terkait rangkaian peristiwa dalam sejarah Tibet sehingga sangat sahih untuk dirujuk sebagai salah satu mahakarya dalam Sejarah Agama Buddha, terutama Buddhisme di Tibet. Kualitas luar biasa beliau juga dapat dilihat dari banyaknya murid-murid beliau yang ternama seperti Karmapa ke-7, Chodrak Gyatso (1454-1506), yang merupakan pemimpin mazhab Karma Kagyu.

Sebelum karya ini dituliskan, Go Lotsawa telah belajar secara ekstensif di bawah guru-guru terkenal dari berbagai tradisi pada masanya. Beberapa di antaranya yaitu Karmapa ke-5, Dezhin Shekpa dan Je Tsongkhapa. Go Lotsawa membagi karyanya ini menjadi 15 buku. Masing-masing buku menerangkan sejarah dari satu mazhab tertentu dari Buddhisme Tibet. Go Lotsawa’s The Blue Annals: Silsilah Dua Penerjemah – Silsilah Dua Ajaran (Sutra dan Tantra), yang akan berisi Buku Enam dan Tujuh, merupakan seri keempat dari rangkaian seri ini.

Buku Enam mengungkap tentang hayat dan karya Ngog lotsawa, Patshab lotsawa, dan silsilah spiritual mereka. Memahami aktivitas kedua guru besar ini beserta murid-murid mereka adalah krusial dalam upaya memahami bagaimana perkembangan Dharma di Tibet sepeninggal Guru Atisha. Buku Tujuh berfokus pada sejarah pengajaran Tantra di Tibet. Ini pastinya sangat penting bagi pemahaman kita tentang Buddhadharma, terutama jika kita menimbang betapa kata ‘Tantra’ selama ini telah disalahpahami oleh umat Buddhis, tidak hanya di Indonesia, tapi barangkali juga di seluruh dunia.

Go Lotsawa’s The Blue Annals: Silsilah Dua Penerjemah – Silsilah Dua Ajaran (Sutra dan Tantra) yang berisikan kedua buku itu memiliki arti penting dalam usaha kita mendalami lebih jauh sejarah perkembangan Buddhisme di Tibet. Selain yang disampaikan di atas, ada juga pemaparan tentang asal-usul ajaran Madhyamika, Nyaya, “Lima Risalah” Maitreya-Asanga, dll. Membaca buku ini dengan saksama, dengan dibarengi motivasi yang bajik, akan dengan pasti mengantarkan kita pada sebuah kondisi pengetahuan yang lebih utuh perihal Buddhisme.